Jenis PSU :
- Modularmerupakan inovasi dalam pemasangan kabel, yang memungkinkan pengguna untuk menghilangkan kabel yang tidak terpakai.- Non-modular
memiliki banyak kabel secara permanen tersambung ke PSU.

Konektor PSU
- ATX 24 pin
Ada 2 jenis, yaitu:
20pin (model lama) dan 24pin (yang sekarang banyak dipakai).
- ATX12V 8-4 pin


- Molex / 4 pin Peripheral


Beberapa stilah-istilah dalam PSU :

- Efficiency
Efisiensi pada PSU adalah rasio perbandingan antara daya yang masuk (input power), dibandingkan dengan daya yang dihasilkan (output power). Makin tinggi rasio efisiensi, makin tinggi panas yang dilepaskan oleh PSU. Sedikitnya akan mempengaruhi beban listrik, yang akan berpengaruh dengan tagihan listrik Anda. Ini juga memungkinkan tingkat kebisingan lebih rendah, karena dibutuhkan pendinginan yang minim, diban PSU berefisiensi rendah.
Contoh :
PSU 400W A efisiensi pada daya 200W adalah 75%
PSU 400W B efisiensi pada daya 200W adalah 83%

efisiensi adalah berapa daya yang diambil dari tembok rumah kita (AC) untuk mengeluarkan jumlah output di PSU (DC). cara hitung efisiensi adalah jumlah daya yang dipake PSU dibagi dengan persentase efisiensi, mari kita hitung:

PSU A 200W/75% = 266W
PSU B 200W/83% = 240W

Jadi kesimpulannya PSU B lebih hemat listrik, karena untuk output 200W daya listrik yang diambil dari rumah kita adalah 240W, dimana PSU A untuk output daya 200W membutuhkan 266W.

- Active PFC
Karakteristik catuan daya arus bolak-balik (AC) memiliki dua macam perhitungan daya (power), yaitu active dan reactive. Reactive power pada PSU dapat dihasilkan dari beban yang nonlinear. Sewaktu-waktu PSU akan terbebani dengan high impulse, yang akan mempengaruhi tegangan masukan (main voltage). Dengan active PFC, high impulse reactive power ini ditekan seminimal mungkin. Active PFC memungkinkan transformer PSU mengonsumsi daya secara proporsional, sesuai daya yang dibutuhkan. Di negara maju, fitur active PFC meulai direncanakan menjadi fitur wajib untuk dapat memenuhi standardisasi Energy Star.

- Power factor
Rasio perbandingan antara active power dibanding total dari active dan reactive power. Pada kebanyakan PSU, nilai power factor pada kisaran 0,65. PSU dengan active PFC akan memiliki power factor 0,97-0,99

- Passive PFC
Merupakan cara paling sederhana untuk memperbaiki power factor. Memanfaatkan rangkaian yang didominasi choke. Kemampuan induktansinya dimanfaatkan untuk meredam high impulse yang terjadi pada non-linear seperti pada PSU. Peningkatan power factor yang dapat diberikan oleh passive PFC tidak terlalu banyak. Jika PSU biasa memberikan power factor sekitar 0,65, dengan passive PFC power factornya hanya meningkat pada kisaran 0,7-0,75. Keuntungannya dibanding active PFC, penggunaan passive PFC tidak membutuhkan perubahan besar-besaran pada desain sirkuit PSU. Passive PFC sudah menjadi syarat wajib untuk PSU yang dijual di negar Eropa. Lagipula untuk membentuk PFC ini tidak terlalu mahal.

0 komentar

Posting Komentar